Kata Kata Bijak bagian (1)


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalamualaikum sahabat AMALAN TUJUH AYAT (@7x) disini kami akan membagikan kata kata bijak, semoga dengan sering membaca dan memahami kata kata bijak pilihan dari amalan tujuh ayat (@7x) semakin menambah pelajaran untuk kita bersama khususnya untuk kami sendiri @7x, agar semakin bijaksana lagi dalam memahami kehidupan ini.
  Baiklah untuk mempersingkat waktu kami ucapkan selamat membaca dan semoga mendapat hikmah dan rahmat dari Allah Swt.

            Kata Kata bijak     :

» Do’akanlah temanmu, baik selagi hidup maupun sesudah dia meninggal dunia.”
(Imam Al Ghazali)

”Kerjanya seorang guru tidak ubahnya seperti kerjanya seorang petani yang senantiasa membuang duri serta mencabut rumput yang tumbuh di celah-celah tanamannya.“
(Imam Al Ghazali)

“Barangsiapa yang berumur melebihi empat puluh tahun sedangkan kebaikannya masih belum melebihi kejahatannya, maka layaklah ia mempersiapkan dirinya untuk memasuki neraka.”
(Imam Al Ghazali)

“Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa.”
(Imam Al Ghazali)

“Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati.”
(Imam Al Ghazali)

“Belum pernah saya berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwa saya sendiri, yang kadang-kadang membantu saya dan kadang-kadang menentang saya.”
(Imam Al Ghazali)

“Barangsiapa yang memilih harta dan anak-anaknya daripada apa yang ada
di sisi Allah, niscaya ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar.”
(Imam Al Ghazali)

“Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mengumpulkan harta karena takut miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin.”
(Imam Al Ghazali)

“Teman yang sesungguhnya itu adalah ketika kamu memintanya untuk mengikuti kamu, dia tidak bertanya kemana atau dimana, namun segera beranjak dan pergi.”
(Imam Al Ghazali)

“Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba-hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.”
(Imam Al Ghazali)

“Berani (karena baik dan benar) adalah sifat orang mulia karena ia berada di antara orang-orang pengecut dan membuta tuli.”
(Imam Al Ghazali)

“Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan
kehendak yang berlebih-lebihan.”
(Imam Al Ghazali)

“Kalau besar yang dituntut dan mulia yang dicari, maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya.”
(Imam Al Ghazali)

“Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senantiasa menanti kedatanganmu setiap saat.”
(Imam Al Ghazali)

“Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti.”
(Imam Al Ghazali)

“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah.
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”
(Imam Al Ghazali)

“Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.”
(Imam Al Ghazali)

“Ibadah dan pengetahuan sambil memakan makanan haram adalah seperti konstruksi pada kotoran.”
(Imam Al Ghazali)

“Pemurah (dermawan) itu adalah suatu kemuliaan karena ia berada di antara orang-orang bakhil (rakus-pelit) dan boros.”
(Imam Al Ghazali)

“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.”
(Imam Al Ghazali)

“Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan sholat serta ibadah yang lainnya.”
(Imam Al Ghazali)

“Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. Manusia adalah makhluk mulia yang mana ia menjadi mulia karena ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan.”
(Imam Al Ghazali)

“Sebisa-bisanyalah jangan bertengkar dengan seseorang dalam keadaan
apapun juga masalahnya, karena pertengkaran itu mengandung berbagai
penyakit dan dosanya jauh lebih besar daripada faedahnya, riak, takabur,
hasad dan dengki.”
(Imam Al Ghazali)

“Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan, penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong.”
(Imam Al Ghazali)

“Carilah hatimu di tiga tempat. Temui hatimu sewaktu bangun membaca
Al-Qur’an. tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan sholat. Jika tidak kau temui juga, carilah hatimu ketika duduk tafakur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdo’alah kepada ALLAH, mintalah hati yang baru karena hakikatnya pada ketika itu kau tidak mempunyai hati!” (Imam Al Ghazali)

“Jika berjumpa dengan anak-anak : bahwa anak-anak itu lebih mulia
daripada kita, karena anak-anak itu belum banyak melakukan dosa daripada
kita.”
(Imam Al Ghazali)

“Apabila bertemu dengan orang tua : bahwa dia lebih mulia daripada kita
karena dia sudah lama beribadah.”
(Imam Al Ghazali)

“Jika berjumpa dengan orang alim : dia lebih mulia daripada kita karena
banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.”
(Imam Al Ghazali)

“Apabila melihat orang jahil : mereka lebih mulia daripada kita karena
mereka berbuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita berbuat dosa dalam
keadaan mengetahui.”
(Imam Al Ghazali)

“Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia, karena
mungkin suatu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.”
(Imam Al Ghazali)

“Ku letakkan arwah ku dihadapan Allah dan tanamkanlah jasad ku dilipat
bumi yang sunyi senyap. Nama ku akan bangkit kembali menjadi sebutan dan
buah bibir umat manusia di masa depan.”
(Imam Al Ghazali)

“Ilmu yang pertama disebut  ilham dan hembusan dalam hati, ilmu yang
kedua  disebut wahyu dan khusus untuk para Nabi.”
(Imam Al Ghazali)

“Kita tidak dapat mengakui bahwa setiap orang yang mengaku beragama itu
pasti mempunyai segala sifat-sifat yang baik.”
(Imam Al Ghazali)

“Dahulukanlah temanmu daripada dirimu sendiri dalam masalah duniawi, atau paling tidak hendaklah bersedia memberikan bantuan materi kepada temanmu yang memerlukannya.

» Bantulah sekuat tenaga temanmu yang sedang memerlukan sebelum dia meminta bantuan.

» Maafkanlah temanmu yang sedang berbuat kesalahan dan jangan sekali-kali mencelanya.

“Yang jauh itu waktu, Yang dekat itu kematian, Yang besar itu nafsu, Yang berat itu amanah, Yang mudah itu berbuat dosa, Yang panjang itu amal shaleh, Yang indah itu saling memaafkan.” (Imam Al Ghazali)

‘Nafsu adalah suatu keingininan untuk melakukan hal-hal yang berlawanan
dengan ajaran agama, hukum, apabila dalam kehidupan ini sudah dikuasai nafsu maka kehidupan ini akan semrawut, kita tidak tahu lagi mana yang halal, mana yang haram, mana yang jadi milik kita, mana yang jadi hak orang lain. Orang-orang yang dikuasai hawa nafsu dalam kehidupannya dikatakan dalam firman Allah dalam surat Al Araaf ayat 179 yang artinya:

“Dan Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari golongan jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan, mereka mempunyai mata tetapi tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) mereka mempunyai telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar (ayat ayat Allah) mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” Inilah gambaran kehidupan yang di kuasai nafsu.’ (Imam Al Ghazali)

“Ibu segala akhlak ialah tempat kebijaksanaan, keberanian, kesucian diri
dan keadilan.” (Imam Al Ghazali)

Bersambung.......

Posting Komentar

0 Komentar