MANAQIB BAB (9)


Berkat Karomah Syekh Abdul Qodir Bayi Perempuan Menjadi Bayi Laki-Laki


Syekh Hawad Al-Qodiri meriwayatkan, ada seorang laki-laki datang menghadap Syekh Abdul Qodir dengan permohonan ingin memperoleh anak laki-laki karena Syekh tempat berlindungnya orang banyak, dan do'anya selalu di terima Alloh SWT. Kata Syekh : "Permohonanmu itu wajar-wajar saja, nanti juga kamu akan memperoleh anak laki-laki".
Mendengar pernyataan yang menggembirakan itu setiap hari ia selalu hadir di madrosah majelis ta'lim Syekh Abdul Qodir. Beberapa hari kemudian isterinya melahirkan anak bayi perempuan, lalu dengan segera ia membawa bayi itu menghadap Syekh, sambil menyerahkan bayinya ia berkata diiringi keluhan: "Dari dahulu saya selalu mengharap ingin memperoleh anak lelaki, namun kenyataannya kini bayi perempuan, bukan bayi laki-laki". Kata Syekh : "Segera balut burit bayimu itu dan bawa pulang, nanti juga kamu akan memperoleh bayi laki-laki". Kemudian dibalutnya bayi itu dengan pemburitan lalu diemban dibawa pulang.
Setibanya di rumah lalu dibuka pembebat bayinya, dan dengan diliputi rasa bahagia si mungil bayi itu menjadi bayi laki-laki berkat karomah Syekh Abdul Qodir dan seijin Alloh Yang Maha Kuasa. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان Allaahummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan. ***

Diselamatkannya Orang Yang Fasiq Karena Menjawab Syekh Abdul Qodir Kepada Malaikat Munkar Nakir


Diceritakan pada zaman Syekh Abdul Qodir ada orang yang fasiq, tetapi sangat mahabbah/mencintai Syekh Abdul Qodir. Setelah orang itu meninggal, kemudian di dalam kubur ditanya oleh Malaikat Munkar Nakir.
Jawaban orang tersebut hanyalah Abdul Qodir. Kemudian datanglah sebuah jawaban dari Alloh: "Wahai Munkar Nakir, orang itu memang betul-betul fasiq, dan harus disiksa, tetapi karena dia sangat mahabbah /mencintai kepada kekasih-Ku maka diampuni oleh-Ku. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان Allaahummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

Seekor Burung Pipit Terbang Diatas Kepala Syekh Abdul Qodir, Lalu Jatuh Dan Mati


Sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir sedang berwudhu, tiba-tiba beliau dikotori oleh seekor burung pipit yang sedang terbang diatas kepala beliau, kemudian Syekh mengangkat kepala dan dilihatnya burung pipit itu, maka jatuhlah burung itu dan mati.
Kemudian pakaian yang sedang beliau pakai yang dikotori tadi lalu dicucinya dan disedekahkan sebab kematian seekor burung pipit, beliau berkata : "Kalau sekiranya kami berdosa karena matinya seekor burung pipit, maka kain ini sebagai kifaratnya". *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان 
Allaahummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

Syekh Abdul Qodir Mengusap Burung Elang Yang Terputus Kepalanya Dan Terbang Kembali


Diriwayatkan sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir, pada suatu hari Syekh Abdul Qodir sedang mengadakan pengajian di hadapan murid-muridnya di madrosah yang beliau pimpin.
Waktu itu keadaan cuaca sangat buruk angin berhembus dengan kencangnya, tiba-tiba muncul seekor burung elang melewati atap madrosah dengan suara yang keras hingar bingar mengganggu orang yang hadir dimajelis pengajian, maka beliau berkata : "Wahai angin, potonglah kepalanya !". Lalu angin bertiup dengan kencangnya memotong kepala burung elang sehingga terpisah dari badannya dan jatuh dihadapan Syekh.
Kemudian beliau turun dari kursinya mengambil bangkai burung elang itu dan meletakkannya di atas tangan beliau, diusapnya burung itu dengan membaca : بسم الله الرحمن الرحيم tiba-tiba burung elang hidup kembali kemudian terbang lagi dengan ijin Alloh SWT, dan hal ini disaksikan oleh segenap jama'ah pengajian. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان Allaahummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan. ***

Syekh Abdul Qodir Tiap Tahun Membebaskan Hamba Sahaya Dari Perbudakan, Serta Nilai Busana


Pada sebagian kitab manaqib meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir tiap hari raya sudah menjadi tradisi beliau membeli beberapa hamba sahaya untu dimerdekakan dari belenggu perbudakan.
Setelah dimerdekakan demi membina kemantapan lebih lanjut Syekh mewusulkan mereka kepada Alloh SWT. Syekh Abdul Qodir bila berpakaian, beliau memakai pakaian yang serba indah, bagus dan mahal harganya. Nilai kainnya harga perkilonya (0, 6888 M) seharga 10 dinar, dan tutup kepalanya seharga 70 ribu dinar. Terompahnya untuk alas kaki yang beliau pakai bertaburan intan berlian dan jamrud.
Paku terompahnya terbuat dari perak, namun pakaian yang serba mewah dan indah itu bila ada orang yang memerlukannya saat itu juga beliau berikan. *** اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان 
Allaahummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan. ***

Posting Komentar

0 Komentar